Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
hidupku ingin di gerakan oleh diri sendiri bukan orang lain kecuali ALLAH

SAHABAT


RSS

LEMBAGA PENDIDIKAN BAHASA


1.Pengertian
Lembaga adalah tempat atau wadah berlangsungnya proses pembelajaran yang didalamnya melibatkan pelajar,guru,bahan,dan media.

1.Latar Belakang
Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal yang nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik, kepercayaan dan upaya lain yang dilakukan manusia, termasuk di dalamnya adalah pendidikan.
Di dalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga, sekolah dan masyarakat akan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan menumbuhkan dan mengembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius. Dengan memperhatikan bahwa anak adalah individu yang berkembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang yang telah dewasa, anak harus dapat berkembang secara bebas, tetapi terarah. Pendidikan harus dapat memberikan motivasi dalam mengaktifkan anak.
Ketiga lembaga pendidikan, yaitu lembaga pendidikan keluarga, lembaga pendidikan sekolah dan lembaga pendidikan masyarakat mempunyai tanggung jawab dan peranan masing-masing dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan yaitu pendewasaan diri manusia. Karenanya, di sini adalah tugas penulis untuk memaparkan masing-masing tugas dan peranan lembaga di atas dalam proses pendidikan seumur hidup. Bila terdapat penyimpangan dalam penjelasan kami, sebelum dan sesudahnya kami mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun.
2.FUNGSI DAN PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN
A. LEMBAGA PENDIDIKAN KELUARGA
Sebagai transmisi pertama dan utama dalam pendidikan, keluarga memiliki tugas utama dalam peletakan dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Dikatakan pertama karena keluarga adalah tempat dimana anak pertama kali mendapat pendidikan. Sedangkan dikatakan utama karena hampir semua pendidikan awal yang diterima anak adalah dalam keluarga. Karena itu, keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati.[1] Lahirnya keluarga sebagai pendidikan sejak manusia itu ada. Ayah dan ibu sebagai pendidik, dan anak sebagai terdidik. Tugas keluarga adalah meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan anak berikutnya, agar anak dapat berkembang secara baik.
1.1. Fungsi dan Peranan Pendidikan Keluarga
a.       Pengalaman Pertama Masa Kanak-Kanak
Pengalaman ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya, khususnya dalam perkembangan pribadinya. Kehidupan keluarga sangat penting, sebab pengalaman masa kanak-kanak akan memberi warna pada perkembangan selanjutnya.
b.  Menjamin Kehidupan Emosional Anak
-Hal yang menjadi pokok dalam pembentukan emosional anak, adalah :
v  Pemberian perhatian yang tinggi terhadap anak, misalnya dengan menuruti kemauannya, mengontrol kelakuannya, dan memberikan rasa perhatian yang lebih.
v  Pencurahan rasa cinta dan kasih sayang, yaitu dengan berucap lemah lembut, berbuat yang menyenangkan dan selalu berusaha menyelipkan nilai pendidikan pada semua tingkah laku kita.
v  Memberikan contoh kebiasaan hidup yang bermanfaat bagi anak, yang diharapkan akan menumbuhkan sikap kemandirian anak dalam melaksanakan aktifitasnya sehari-hari.
c.  Menanamkan Dasar Pendidikan Moral
Seperti pepatah “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”. Anak akan selalu berusaha menirukan dan mencontoh perbuatan orang tuanya. Karenanya, orang tua harus mampu menjadi suri tauladan yang baik. Misalnya dengan dengan mengajarkan tutur kata dan perilaku yang baik bagi anak-anaknya.
d.  Memberikan Dasar Pendidikan Sosial
Keluarga sebagai komunitas terkecil dalam kehidupan sosial merupakan satu tempat awal bagi anak dalam mengenal nilai-nilai sosial. Di dalam keluarga, akan terjadi contoh kecil pendidikan sosial bagi anak. Orang tua sebagai teladan, sudah semestinya memberikan contoh yang baik bagi anak-anak. Misalnya memberikan pertolongan bagi anggota keluarga yang lain, menjaga kebersihan dan keindahan dalam lingkungan sekitar.
e.  Peletakkan Dasar-dasar Keagamaan
Masa kanak-kanak adalah masa paling baik dalam usaha menanamkan nilai dasar keagamaan. Kehidupan keluarga yang penuh dengan suasana keagamaan akan memberikan pengaruh besar kepada anak. Kebiasaan orang tua mengucapkan salam ketika akan masuk rumah merupakan contoh langkah bijaksana dalam upaya penanaman dasar religius anak.
2.2. Tanggung Jawab Keluarga
  1. Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak. Hubungan yang tidak didasari cinta kasih akan menimbulkan beberapa sifat negatif bagi perkembangan anak. Begitu pula, tidak cukupnya kebutuhan anak akan kasih sayang akan membuat anak selalu merasa tertekan dan ragu dalam menjalani kehidupan selanjutnya.
  2. Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap keturunannya. Usia anak yang masih dini akan cukup membantu orang tua dalam penanaman sikap-sikap hidup. Rasa ingin tahu anak akan menghasilkan pengetahuan yang asli dan berakar bagi anak. Keluarga harus mampu menggunakan masa ini untuk betul-betul membentuk kepribadian awal anak sebagai anggota keluarga.
  3. Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga pada gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan negara. Masyarakat yang sejahtera dibentuk dari keluarga-keluarga yang sejahtera pula. Keluarga merupakan awal perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, karena itu keluarga mempunyai tanggung jawab membentuk masyarakat yang sejahtera.
  4. Memelihara dan membesarkan anaknya. Ikatan darah dan batin antara orang tua dan anak akan memberikan dorongan alami bagi orang tua untuk betul-betul mendidik anak menjadi apa yang mereka inginkan.
  5. Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga bila ia telah dewasa akan mampu mandiri.[2]
B. LEMBAGA PENDIDIKAN SEKOLAH
Akibat terbatasnya kemampuan orang tua dalam mendidik anaknya, maka dipercayakanlah tugas mengajar itu kepada orang dewasa lain yang lebih ahli dalam lembaga pendidikan formal, yaitu guru. Sekolah sebagai wahana pendidikan ini, menjadi produsen penghasil individu yang berkemampuan secara intelektual dan skill. Karenanya, sekolah perlu dirancang dan dikelola dengan baik. Karakteristik proses pendidikan di sekolah, antara lain :
Diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenis jenjang yang memiliki hubungan hierarkis.
    1. Usia anak didik di suatu jenjang pendidikan relatif homogen
    2. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan yang harus diselesaikan
    3. Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum
    4. Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban kebutuhan di masa yang akan datang.
Sekolah lahir dan berkembang secara efektif dan efisien dari, oleh dan untuk masyarakat. Sekolah berkewajiban memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mendidik warga negara.
1. Fungsi dan Peranan Sekolah
1.1.Fungsi Lembaga Sekolah
a. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan anak didik
b.Spesialisasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran
c.Efisiensi. Pendidikan dilakukan dalam program yang tertentu dan sistematis, juga jumlah anak didik dalam jumlah besar akan memberikan efisiensi bagi pendidikan anak dan juga bagi orang tua.
d. Sosialisasi, yaitu proses perkembangan individu menjadi makhluk sosial yang mampu beradaptasi dengan masyarakat.
e. Konservasi dan transmisi kultural, yaitu pemeliharaan warisan budaya. Dapat dilakukan dengan pencarian dan penyampaian budaya pada anak didik selaku generasi muda.
f. Transisi dari rumah ke masyarakat. Sekolah menjadi tempat anak untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab anak sebagai persiapan untuk terjun ke masyarakat.
2.2. Peranan Lembaga Sekolah
a.  Tempat anak didik belajar bergaul, baik sesamanya, dengan guru dan dengan karyawan.
b.  Tempat anak didik belajar mentaati peraturan sekolah.
  1. Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan agama.
2. Tanggung Jawab Sekolah
      1. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan yang berlaku.
      2. Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat pendidikan.
      3. Tanggung jawab fungsional adalah tanggung jawab profesional pengelola dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan jabatannya.
3. Sifat-sifat Lembaga Pendidikan Sekolah
  1. Tumbuh sesudah keluarga (pendidikan kedua), maksudnya sekolah memikul tanggung jawab dari keluarga untuk mendidik anak-anak mereka.
  2. Lembaga Pendidikan Formal, dalam arti memiliki program yang jelas, teratur dan resmi.
  3. Lembaga pendidikan tidak bersifat kodrati. Maksudnya hubungan antara guru dan murid bersifat dinas, bukan sebagai hubungan darah.
2. Macam-macam Sekolah
a.         Ditinjau dari Segi yang Mengusahakan
  1. Sekolah negeri, yaitu sekolah yang diusahakan oleh pemerintah, baik segi fasilitas, keuangan maupun tenaga pengajar.
  2. Sekolah swasta, yaitu sekolah yang diusahakan oleh badan-badan swasta. Terdiri atas 4 status yakni : Disamakan, Diakui, Terdaftar dan Tercatat.
b.  Ditinjau dari Tingkatan
  1. Pendidikan Pra Sekolah, yaitu pendidikan sebelum Sekolah Dasar.
  2. Pendidikan Dasar, yaitu : Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah dan SLTP/ MTs.
  3. Pendidikan Menengah, yaitu : SLTA & Kejuruan atau Madrasah Aliyah.
  4. Pendidikan Tinggi, yaitu : Akademi, Institut, Sekolah Tinggi atau Universitas.
  5. Ditinjau dari sifatnya
    1. Sekolah Umum, yaitu sekolah yang belum mempersiapkan anak dalam spesialisasi pada bidang pekerjaan tertentu. Misalnya : SD, SLTP dan SLTA.
    2. Sekolah Kejuruan, yakni lembaga pendidikan sekolah yang mempersiapkan anak untuk menguasai keahlian-keahlian tertentu. Misalnya : SMEA, MAK, SMK dan STM.
C.        LEMBAGA PENDIDIKAN Masyarakat
Masyarakat sebagai lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan pribadi seseorang. Dalam hal ini, masyarakat mempunyai peranan penting dalam upaya ikut serta menyelenggarakan pendidikan, membantu pengadaan tenaga & biaya, sarana dan prasarana dan menyediakan lapangan kerja. Karenanya, partisipasi masyarakat membantu pemerintah dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa yang sangat diharapkan. Pendidikan dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah
  2. Peserta umumnya mereka yang tidak bersekolah atau drop out
  3. Tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk jangka waktu pendek
  4. Peserta tidak perlu homogen
  5. Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis
  6. Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus
  7. Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan meningkatkan taraf hidup
 Beberapa Istilah Jalur Pendidikan Luar Sekolah
  1. Pendidikan Sosial, yaitu proses yang diusahakan dengan sengaja di dalam masyarakat untuk mendidik individu & lingkungan sosial, supaya bebas dan bertanggung jawab.
  2. Pendidikan Masyarakat, merupakan pendidikan yang ditujukan kepada orang dewasa, termasuk pemuda di luar batas umur tertinggi kewajiban belajar dan dilakukan di luar lingkungan dan sistem persekolahan resmi.
  3. Pendidikan Rakyat adalah tindakan-tindakan atau pengaruh yang terkadang mengenai seluruh rakyat.
  4. Pendidikan Luar Sekolah adalah pendidikan yang dilakukan di luar sistem persekolahan biasa.
  5. Mass Education adalah pendidikan yang ditujukan kepada orang dewasa di luar lingkungan sekolah
  6. Adult Education adalah pendidikan untuk orang dewasa yang mengambil umur batas tertinggi dari masa kewajiban belajar.
  7. Extension Education adalah suatu bentuk dari adult education, yaitu pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah biasa, yang khusus dikelola oleh Perguruan Tinggi untuk menyahuti hasrat masyarakat yang ingin masuk dunia Universitas, misalnya Univ. Terbuka
  8. Fundamental Education ialah pendidikan yang bertujuan membantu masyarakat untuk mencapai kemajuan sosial ekonomi, agar mereka dapat menempati posisi yang layak
Akibat perkembangan zaman, banyak ilmu pengetahuan yang tidak mereka dapatkan. Karena itu pendidikan merupakan kesempatan yang berharga bagi mereka.Dalam sistem pendidikan nasional, pendidikan seumur hidup dikelola atas tanggung jawab keluarga, sekolah dan masyarakat. Dimana masing-masing mempunyai tanggung jawab yang terpadu dalam rangka pencapaian tujuan nasional.
  1. Keluarga sebagai lingkungan pertama, bertanggung jawab untuk memberikan dasar dalam menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius.
  2. Sekolah sebagai lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi dasar yang dimiliki masing-masing individu agar mempunyai kecerdasan intelektual dan mental. Dari individu yang cerdas, akan lahir bangsa yang cerdas yang mampu memecahkan masalahnya sendiri.
  3. Masyarakat sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemampuan penalaran, keterampilan dan sikap. Juga menjadi ajang pengoptimalan perkembangan diri setiap individu.
Tujuan
Tujuan pembelajaran bahasa di tempat-tempat yang memang khusus untuk pendidikan bahasa,seperti kursus-kursus,yakni:

1.Menghasilkan peserta didik yang memahami bahasa Indonesia dan juga bahasa asing,baik lisan maupun tulisan.
2.Menyiapkan peserta didik berkompeten bagi yang akan melanjutkan studi dan training baik di Indonesia maupun Negara-negara lainnya.
3. Meningkatkan keterampilan berbahasa dan pengetahuan bagi peserta didik yang sedang dan yang akan belajar atau  bekerja pada    perusahaan yang ada di Indonesia  dan tentunya Negara-negara lainnya.
4. agar mampu berbicara bahasa asing dengan aktif.
5. agar mampu berbahasa asing dengan memahami tata bahasa.
6. agar mampu membaca,menterjemahkan bahasa ataupun kalimat-kalimat ke dalam bahasa Indonesia dan sebaliknya.


VISI
1.Menciptakan kesejajaran bangsa indonesia dengan bangsa lain dan membangun rasa percaya diri yang tinggi sebagai sebuah bangsa melalui penguasaan bahasa asing yang baik.
2.Menjadi Lembaga Bimbingan Belajar terbaik. Dan Lembaga Kursus dan Pelatihan yang berkualitas dan terlengkap di Indonesia, yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan bisnis dalam membentuk SDM yang brilliant dan  professional.

MISI
- Memberikan layanan bahasa terbaik melalui tahap yang sederhana, fleksible dan hemat waktu
- Memberikan pendidikan bahasa asing yang berorientasi kepada skill
- Memberikan pendidikan bahasa asing yang terjangkau dan mudah
- Membentuk citra pengajaran bahasa asing online yang bisa dilakukan kapan saja di mana saja.
-Mencetak siswa yang brilliant dan SDM yang memiliki ketrampilan, kepribadian yang menyenangkan, dan professional
-Menjadi pusat pengembangan riset dan program bermutu yang diminati masyarakat dan dunia industri.
-Menciptakan kurikulum yang komprehensif, integratif, dan relevan ( link dan match ) serta sistem dan infrastruktur pembelajaran yang kreatif.
-Berkontribusi meningkatkan standar kualitas pendidikan nasional.
-Membangun Profesionalisme manajemen lembaga, program kemitraan, dan instruktur yang berkualitas.
-Membentuk SDM yang berjiwa wirausaha.-
Membangun jaringan dan kerjasama secara nasional dan internasional, baik dengan industri, Sekolah, Perguruan Tinggi, dan Pemerintah.

Drs. Fuad Hasan, Dasar-Dasar Kependidikan (Jakarta : Rineka Cipta, 1995), h. 17
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003)
Tim Dosen IKIP, Dasar-Dasar Pendidikan (Semarang : IKIP Semarang Press, 1981), h.334
Pengertian Pendidikan

Istilah pendidikan pertama kali muncul dengan bahasa Yunani yaitu ‘Paedagogiek’ yang berarti ilmu menuntut anak,dan ‘Paedagogia’ adalah pergaulan dengan anak-anak,sedangkan orangnya yang menuntun/mendidik anak adalah ‘Paedagog’.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,pendidikan diartikan sebagai proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang/kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui proses pengajaran dan pelatihan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Walaupun telah sama-sama mengarah pada suatu tujuan tertentu,para ahli masih belum seragam dalam mendefinisikan istilah pendidikan.Dalam Dictionary of  Education  dinyatakan bahwa pendidikan adalah:
a. proses sesesorang mengembangkan kemampuan,sikap,dan tingkah laku lainnya didalam masyarakat tempat mereke hidup.
 b. proses sosial yang terjadi pada orang yang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang dating dari sekolah),sehingga mereka dapat memperoleh perkembangan kemampuan social dan kemampuan individu yang optimum. Dengan kata lain pendidikan di pengaruhi oleh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang sifatnya permanen (tetap) dalam tingkah laku,pikiran dan sikapnya.Pengertian lain diungkapkan oleh Crow and Crow (1960) pendidikan tidak hanya dipandang sebagai sarana untuk persiapan hidup yang akan datang,tetapi juga untuk kehidupan sekarang yang dialami individu dalam perkembangannya menuju ke tingkat kedewasaannya.Berdasarkan pengertian tersebut,dapat diidentifikasikan beberapa cirri pendidikan,yaitu:
1.pendidikan mengandumg tujuan,yaitu kemampuan untuk kepentingan hidup.
2.untukmencapai tujuan itu,pendididkan melakukan usaha yamg terencana dalam memilih isi(materi),strategi,dan teknik penilaiannya yang sesuai.
3.kegiatan pendidikan dilakukan dalam lingkungan kelurga,sekolah,dan masyarakat(formal dan non formal).Melalui pendidikan, maka  akan terbentuk kepribadian manusia,yaitu mengembangkan manusia sebagi makhluk sosial,makhluk susila,dan makhluk beragam(religius).Karena pendidikan berusaha mengembangkan potensi individu agar,untuk itu individu perlu diberi berbagai kemampuan dalam pengembangan berbagai hal,seperti konsep,prinsip,kreatifitas,tanggung jawab,dan keterampilan.

Bagian poin-poin penting tujuan pendidikan dari rumusan para ahli:
Individu
-Kemampuan berpikir efekti,jernih,objeltif.
-Jiwa yang sehat,susila.
-Kedamaian dan kecakapan batin.
-Mandiri dan tanggung jawab
-Kesempurnaan hdup
Masyarakat
-Terwujudnya keadilan di dalam Negara dengan pimpinan seorang pemimpin yang bijaksana.
-Kebahagiaan sempurna yang kekal abadi.
Tujuan lanjutan
-Terwujudnya sarana untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi di kemudian hari.



Bahasa
Bahasa sebagai alat pembatas/alat pendefinisi  benda-benda lain  memang sulit dibatasi.Namun,bukan berarti bahwa batasan yang dilakukan oleh para ahli bahasa akan sia-sia.Sedikitnya,batasan/definisi itu akan bermanfaat bagi para pembaca untuk membedakan bahasa dari alat-alat lain.Para ahli bahasa,guru bahasa,dan pemerhati bahasa mempunyai pandangan yang beraneka ragamtentang bahasa.Mereka beranjak dari sudut pandang masing-masing sesuai dengan pengalaman,bakat,kemampuan,kebutuhan,dorongan,minat,dan lingkungan mereka.Mereka berusaha memberikan definisi bahasa,namun tidak jarang mewakili keseluruhan pengertian bahasa.Definisi bahasa yang mereka berikan terlalu progmatis dan selalu menuntut kekongkretan sehingga definisi itu hanya mampu melingkupi sebagian pengertian bahasa.Bahkan seringkali terjadi bahwa definisi itu lebih sulit daripada bahasa itu sendiri.Batasan definisi yang ada sekarang cenderung kepada tujuannya yaitu bahasa sebagai alat padahal bahasa dapat dilihat dari berbagai segi seperti usul,makna,bentuk,cara penghasilan,system,isi,tataran,dan sifat.Namun masih ada beberapa definisi bahasa dapat kita lihat dibawah ini:
  1. Barber dalam bukunya The Story Of Language menyatakan bahwa bahasa adalah suatu sistem tanda yang berhubungan dengan lambang bunyi-bunyi suara dan digunakan oleh suatu kelompok masyarakat berkomunikasi dan bekerja sama.
  2. Wardhaugh dalam bukunya An Introduction to Linguistic menyatakan bahwa bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi suara yang arbitrer,yang digunakan untuk berkomunikasi antar manusia.
  3. Badudu dalam bukunya Inilah Bahasa Indonesia yang Benar III menyatakan bahasa adalah alat penghubung,alat komunikasi antar anggota masyarakat yaitu individu-individu  sebagai manusia yang berpikir,merasa,dan berkeinginan.Pikiran,perasaan dan keinginan  baru berwujud bila dinyatakan,dan alat untuk menyatakan itu adalah bahasa.
  4. Trager menyatakan bahwa bahasa adalah sistem simbol-simbol bunyi ujaran yang arbitrer yang digunakan oleh anggota masyarakat sebagai alat yang berinteraksi sesuai dengan keseluruhan pada budaya mereka.
  5. Sapir menyatakan bahwa bahasa adalah metode/alat penyampai ide,perasaan,dan keinginan yang sungguh manusiawi,dan noninstingtif,dengan mempergunakan sistem simbol-simbol yang dihasilkan dengan sengaja dan sukarela.
  6. Saussure dengan pendapatnya yaitu suatu sistem tanda yang mengekspresikan ide-ide dan oleh karena itu dapat dibandingkan dengan sistem tulisan,alphabet orang-orang yang bisu-tuli,upacara-upacara simbolis,formula-formula yang bersifat sopan,isyarat-isyarat,dan sebagainya.Akan tetapi,bahasa adalah sistem tanda yang paling penting dari semua sistem tanda itu.
  7. Bolinger dengan pendapatnya yaitu sistem komunikasi yang berhubungan dengan suara dan pendengaran,yang berinteraksi dengan pengalaman-pengalaman pemakainya,yang  menggunakan tanda-tanda konvensional berupa unit-unit bunyi yang arbitrer dan dipergunakan sesuai dengan aturan-aturan tertentu.
  8. Kridalaksana yang berpendapat bahwa bahasa adalah sistem lambang yang arbitreryang dipergunakan suatu masyarakat untuk bekerja sama,berinteraksi,dan mengidentifikasi diri.
  9. Keraf  dengan pendapatnya yaitu alat komunikasi antaranggota masyarakat,berupa lambang bunyi suara,yang dihasilkan oleh ucap manusia.
Dari semua pendapat para pakar Linguistik di atas, dapat diperhatikan bahwa ada 3 sifat bahasa yang sama-sama mereka utamakan yaitu bahasa sebagai sistem tanda/sistem lambang, sebagai alat komunikasi,dan digunakan oleh kelompok manusia/masyarakat.Selain kesamaan ketiga sifat bahasa yang mereka tonjolkan itu,setiap pakar linguistik itu juga memberikan sifat lain yang kesemuanya dapat dilihat dalam definisi mereka yaitu bahasa adalah bunyi suara,bersifat arbitrer,manusiawi,berhubungan dengan suara dan pendengaran,konvensional,dan bersistem.Walaupun demikian,bukanlah definisi mutlak yang kita perlukan,melainkan uraian tentang bahasa itu sendiri.Definisi mengarah pada hafalan,sedangkan uraian mengarah pada pengertian dan itulah yang sangat kita perlukan.

Bahasa Lintas Budaya
Bahasa-bahasa nasional kini muncul dimana-mana dengan status yang semakin kuat dan fungsi yang semakin luas dan berkembang.Bersamaan dengan proses ini kebijakan-kebijakan dalam bidang pendidikan juga ditetapkan bersama dengan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan.Ini semua telah memungkinkan terwujudnya aspirasi kebahasaan.Dan ini menunjukkan bahwa pendidikan bahasa pelan-pelan mulai diakui sebagai konsep pokok dalam sekolah pendidikan guru,dan dalam kajian bahasa terapan.
  
Masalah Kebahasaan dan Perencanaaan Bahasa
Dalam garis besarnya masalah kebahasaan itu dapat digolongkan ke dalam 3 kategori:
1.masalah yang berkenaan dengan kedudukan
2.masalah yang berkenaan dengan sistem atau sandi bahasa(language code)
3.masalah yang menyangkut pemakaian bahasa oleh warga masyarakat.

Masalah yang Berhubungan dengan Pemakai Bahasa
Pertama,manusia dalam hidup bermasyarakat telah terikat oleh kebangsaan,ras atau suku,agama,kebudayaan tertentu,dan masing-masing masyarakat itu menggunakan bahasa yang satu sama lain berbeda. Namun,apa saja yang digunakan oleh masyarakat yang terikat oleh kebangsaan ataupun yang lainnya,yang satu sama lain berbeda kesemuanya termasuk ke dalam objek sasaran linguistik.Linguistik tidk mau mengistimewakan bahasa tertentu,sedangkan bahasa lain diabaikan saja.Dengan kata lain,linguistic tidak pernah berat sebelah dalam memilih objek sasarannya.Karena linguistik memandang setiap bahasa adalah utuh,bulat,dan sempurna dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayan terhadap pemakainya,yaitu baik untuk mengembangkan akal budi dan dasar kerja sama antar-penuturnya,maupun untuk menciptakan dan mengembangkan kebudayaan penutur-penuturnya.
Kedua,manusia sebagai pribadi terikat pula oleh keadaan jasmani/rohani yang sehat(normal) dan sakit(abnormal),sehingga dalam masyarakat manusia biasa dapat dilihat ada orang awam yang sederhana tutur katanya,.orang pandai yang bijaksanaucapan-ucapannya,dan lain sebagainya.Walaupun begitu pada dasarnya tidak semua bahasa milik manusia sebagai pribadi menjadi sasaran linguistik.Linguistik hanya menyelidiki bahasa orang-orang normal(normal berbahasa) atau normal dalam menggunakan bahasa.Bahasa orng-orang yang tidak normal atau lebih tepatnya bahasa yang abnormal,menjadi sasaran ilmu lain,yaitu neurolinguistik.

Kesimpulan 


Lembaga Pendidikan Bahasa merupakan salah satu lembaga pendidikan yang sangat penting dan srategis dalam pengembangan sumber daya manusia.Meskipun dari segi penyelenggaraannya masih banyak permasalahan yang perlu dikaji dan ditata sedemikian rupa sehingga tujuan lembaga yang dicanangkan dapat tercapai secara optimal. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar